Senin, 29 Juni 2015

Management Sumber Daya Manusia (SDM)

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
“MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA”



OLEH :
KELOMPOK 7
FARMASI B 2013
ANGGOTA KELOMPOK :
REZTI ARIANTI J. (70100113047)
NURAMALIA SAHIB (70100113036)
SUHAEMI HASNIDAR (70100113100)
FACHRI HUZAIR SUHAEFI (70100113092)
AJAD ADE SUADLI (70100113085)




JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2015



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia atau human resources. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah identik dengan manajemen itu sendiri.
Berhasil dan tidaknya sebuah tujuan di dalam bidang apapun maka disitu terkait erat dengan faktor sumber daya manusia yang ada dalam pengelolaan kerja pendidikan islam. Sumber daya manusia merupakan salah satu parameter sentral didalam dunia kerja, disamping faktor pendukung yang lain seperti teknologi, organisasi dan lain sebagainya.
Manusia merupakan asset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam suatu organisasi (Sudarmayanti, 2007).
MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia), terdiri dari kata manajemen dan sumberdaya manusia. Manajemen adalah seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujua tertentu. Sedangkan Sumberdaya tersebut meliputi : men (manusia), money (uang), methode (metode/ cara/ sistem), materials (bahan), machines (mesin), dan market (pasar). Kemudian, unsur manusia yang merupakan salah satu unsur sumberdaya berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut MSDM  yang merupakan terjemahan dari man power manajemen. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang menyebut manajemen kepegawaian atau manajemen personalia.
Fokus kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Karyawan adalah perencana, pelaku dan selalu berperan aktif dalam aktivitas perusahaan / bisnis.
B.       Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.    Apa itu Manajemen Sumber Daya Manusia ?
2.    Bagaimana peranan Manajemen Sumber Daya Manusia ?
3.    Apa fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ?
4.    Bagaimana pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia ?
5.    Bagaimana proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia ?
6.    Bagaimana mengelola Sumber Daya Manusia ?
7.    Apa pandangan islam mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia ?
C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu.
1.    Mengetahui tentang Manajemen Sumber Daya Manusia.
2.    Mengetahui peranan Sumber Daya Manusia.
3.    Mengetahui fungsi Sumber Daya Manusia.
4.    Mengetahui pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia.
5.    Mengetahui proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia.
6.    Mengetahui cara mengelola Sumber Daya Manusia.
7.    Mengetahui mengenai pandangan islam tentang Sumber Daya Manusia.


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam konteks bisnis, adalah orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sering pula disebut karyawan. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Manajemen Sumber Daya Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek yang perlu dilaksanakan oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia dari Manajemen Kerja.
Manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah rangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif. Manajement sumber daya manusia diperlukan dalam konteks lingkungan yang kompleks dan terus berubah. Tiga komponen utama yang sangat penting dri konteks tersebut adalah kepentingan strategis manajement sumber daya manusia dan lingkungan hokum dan social dari manajement sumber daya manusia (Griffin, 2004: 414).
Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, Manajement Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat (Arifin, 2007: 8).
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bagian dari ilmu Manajemen yang secara khusus mengatur aspek manusianya. Hal ini adalah hasil dari perkembangan ilmu manajemen itu sendiri yang selama ini dikenal memiliki enam unsure, yaitu Men, Money, Methode, Materials, Machines dan Market. Unsure Men itulah yang membidani lahirnya ilmu manajemen sumber daya manusia (Arifin, 2007: 8).
Manajemen Sumber daya Manusia berkaitan dengan cara pengelolaan sumber daya insane, dalam organisasi dan lingkungan yang mempengaruhinya, agar mampu memberikan kontribusi secara optimal bagi pencapaian organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Bambang Wahyudi (2002: 1), “Ilmu dan seni atau proses memperoleh, memajukan atau mengembangkan, dan memelihara sumber daya manusia yang kompeten sedemikian rupa, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisiensi dan ada keputusan pada diri pribadi-pribadi yang bersangkutan”.
Definisi lain menurut Edwin B. flippo dalam buku Bambang Wahyudi, Manajemen Sumber Daya Manusia (2002: 9):
Personel Management is the planning, organizing, directing, and controlling of the procurement, development, competition, integration, maintenance, and separation of human resource to the end that individual, organizational, and societal objectives are accomplished”.
Artinya:
“Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan daripada pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan sumber daya manusia ke suatu titik akhir dimana tujuan-tujuan perorangan, organisasi dan masyarakat.
B.       Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
Peranan MSDM adalah mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang meliputi hal-hal berikut ini (Arifin, 2007: 8-9),
1.   Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2.   Melakukan rekruitmen karyawan, seleksi dan penetapan pegawai sesuai klasifikasi pegawai yang dibutuhkan perusahaan.
3.   Menetapkan program kesejahteraan, pengmbangan, promosi dan pemutusan hubungan kerja.
4.   Membuat perkiraan kebutuhan pegawai di masa yang akan datang.
5.   Memperkirakan kondisi ekonomi pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6.   Senantiasa memantau perkembangan undang-undang ketenagakerjaan dari waktu ke waktu khususnya yang berkaitan dengan masalah gaji/ upah atau kompensasi terhadap pegawai.
7.   Memberikan kesempatan karyawan dalam hal pendidikan, latihan dan penilaian prestasi kerja karyawan.
8.   Mengatur mutasi karyawan.
9.   Mengatur pension, pemutusan hubungan kejra beserta perhitungan pesangon yang menjadi hak karyawan.

C.      Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemutusan hubungan kerja.
1.    Perencanaan
Pengertian perencanaan disini adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan, yaitu dengan menetapkan program kepegawaian sesuai fungsi-fungsi yang dimilikin oleh MSDM itu sendiri.
2.    Pengorganisasian
Yang dimaksud disini dengan pengorganisasa dalam hal ini adalah kegiatan mengorganisir semua karyawan melalui menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, pendelegasian wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.
3.    Pengarahan
Pengertian pengarahan disini adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar bersedia bekerja sama, bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pada umumnya pengarahan akan dilakukan oleh atasan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasanya dengan baik dan benar.
4.    Pengendalian
Pengendalian adalah kagiatan mengendalikan semua karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan serta bekerja sesuai rencana yang telah ditetapkan perusahaan. Selanjutnya, jika di tengah perjalanan ternyata terdapat penyimpangan atau kesalahan, maka harus diadakan tindakan korektif atau perbaikan serta penyempurnaan rencana tersebut. Kehadiran karyawan, kedisiplinan, perilaku, kerja sam, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungna pekerjaan adalah hal-hal yang harus dikendalikan oleh perusahaan.
5.    Rekruitmen
Rekruitmen adalah proses seleksi dan penarikan, penempatan untuk mendapatkan karyawan yangs sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses rekruitmen yang menghasilkan karyawan yang sesuai akan membantu terwujudnya tujuan perusahaan.
6.    Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan (training) yang diberikan sesuai kebutuhan pekerja masa kini maupun masa depan.
7.    Kompensasi
Pengertian kompensasi dalam hal ini adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, baik itu berupa uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa yang diberikan kepada perusahaan. Secara prinsip, yang namanya kompensasi sesuai dengan prestasi kerjanya serta layak, yaitu adil karena sesuai dengan prestasi kerjanya serta layak karena dapat memenuhi kebutuhan primernya yang berpedoman pada sekurang-kurangnya sama dengan batas upah minimum pemerintah.
8.    Pengintegrasian
Pengertian pengintegrasian adalah aktivitas untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi, sinergis dan saling menguntungkan. Saling menguntungkan dalam hal ini adalah bagi perusahaan tentu saja kaitannya dengan perolehan laba yang optimal dan bagi karyawan dapat memperoleh imbal jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya. Oleh karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang, aktivitas pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam manajemen sumber daya manusia.
9.    Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah aktivitas untuk menjaga atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pension tiba. Aktivitas ini dapat dilakukan perusahaan dengan memberikan program kesejahteraan karyawan.
10.     Kedisiplinan
Untuk mencapai tujuan maksimal, kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena tanpa disiplin yang baik akan sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinana adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku.

11.     Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari perusahaan. Pemutusan hubungan kerja ini dapat terjadi oleh berbagai sebab, seperti keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pension, dan lain-lain (Arifi, 2007: 9-12).
D.      Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam setiap kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbul masalah-masalah. Untuk mengatasi masalah – masalah yang timbul ada beberapa pendekatan sesuai dengan periodenya. Maksudnya pendekatan yang lebih akhir menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya. Namun sampai sekarang pun masih ada pimpinan perusahaan yang menggunakan pendekatan lama dalam mengatasi permasalahan. Di bawah ini dikemukakan tiga pendekatan: Pendekatan Mekanis, Pendekatan Paternalisme, dan, Pendekatan Sistem Sosial.
1.    Pendekatan Mekanis (klasik)
Perkembangan di bidang Industri dengan penggunaan mesin – mesin dan alat – alat elektronika membawa kemajuan yang sangat pesat dalam efisiensi kerja. Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam organisasi disamakan dengan faktor produksi lain, sehingga pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini menunjukkan sikap bahwa tenaga kerja harus dikelompokkan sebagai modal yang merupakan faktor produksi. Dengan hal ini maka di usahakan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah namun bisa di manfaatkan semaksimal mungkin dan memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan pemberi kerja. Pendekatan ini cukup dominan di Negara Negara industri barat sampai dengan tahun 1920-an.
2.    Pendekatan Paternalisme (Paternalistik)
Dengan adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang semakin maju dari para pekerja, yang menunjukkan mereka dapat melepaskan diri dari ketergantungan manajemen atau pimpinan perusahaan mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja. Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak mencari bantuan dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang pada waktu periode tahun 1930–an.
3.    Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)
Manajemen Sumber Daya Manusia atau personalia merupakan proses yang kompleks. Dengan kekomplekan kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia, maka pimpinan perusahaan mulai mengarah pada pendekatan yang lain yaitu pendidikan sistem sosial yang merupakan suatu pendekatan yang dalam pemecahan masalah selalu memperhitungkan faktor – faktor lingkungan. Setiap ada permasalahan, maka diusahakan dipecahkan dengan sebaik mungkin dengan resiko yang paling kecil, baik bagi pihak tenaga kerja maupun pemberi kerja.


E.       Proses Tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia
1.    Recruitment (pengadaan),
Pengadaan Manajemen Sumber Daya Manusia Recruitment disini diartikan pengadaan, yaitu suatu proses kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyarigan sampai dengan pengangkatan dan penempatan. Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat merupakan salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini adalah upaya penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi jabatan yang memerlukan SDM yang berkualitas. Jadi bisa berupa recruitment from outside dan recruitment from within. Recruitment from within merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM yang sudah ada, antara lain melalui pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan pekerja dari luar tahapan seleksi memegang peran penting.
2.    Maintenance (pemeliharaan)
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tanggung jawab setiap pimpinan. Pemeliharaan SDM yang disertai dengan ganjaran (reward system) akan berpengaruh terhadap jalannya organisasi. Tujuan utama dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang yang ada dalam organisasi betah dan bertahan, serta dapat berperan secara optimal. Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari organisasi atau bekerja tidak optimal. Pemeliharaan SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama hakikat manusianya. Manusia memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian pimpinan dalam manajemen SDM.
3.    Development (pengembangan).
Pengembangan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang yang diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu. Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu:
a.    Analisis organisasi untuk menjawab pertanyaan: “Bagaimana organisasi melakukan pelatihan bagi pekerjanya”,
b.    Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : “Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya: dan,
c.    Analisis pribadi, menekankan “Siapa yang membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa”.
Hasil analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di organisasi tersebut.
F.       Mengelola Sumber Daya Manusia
1.    Membuat analisis pekerjaan
Analisis pekerjaan adalah suatu proses mempelajari komponen – komponen pekerjaan secara terpisah maupun dalam hubungannya secara keseluruhan untuk menentukan tuga-tugas pekerjaan. Dengan perkataan lainnya, analisis pekerjaan berhubungan dengan fakta-fakta tentang pekerjaan dan bagaimana persyaratannya untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik. Adapun pentingnya analisis pekerjaan adalah sebagai berikut.
a.    Menentukan nilai-nilai pekerjaan.
b.    Merumuskan kebutuhan akan pelatihan pegawai.
Untuk mendapatkan data analisis pekerjaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.    Wawancara dan observasi.
b.    Konferensi.
c.    Daftar pertanyaan.
2.    Membuat analisis jabatan
Sebelum diadakannya recruitmen, terlebih dahulu harus diadakan analisis jabatan. Analisis jabatan adalah suatu proses untuk membuat suatu uraian pekerjaan, sehingga nantinya dapat diperoleh keterangan-keterangan pekerjaan untuk menilai jabatan tertentu.
Untuk menetapkan kualifikasi pegawai yang diperlukan adalah sebagai berikut.
a.    Apa yang harus dikerjakan.
b.    Bagaimana wewenang dan tanggung jawabnya.
c.    Bagaimana kondisi – kondisi pekerjaannya.
d.   Alat-alat apa yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
e.    Bagaimana latar belakang pendidikan dan latihannya.
f.     Berapa besar upah atau gaji.
g.    Bagaimana lamanya jam kerja dan promosinya.
Fungsi analiss jabatan adalah sebagai berikut.
a.    Memberikan gambaran umum tentang unsure jabatan seorang pegawai.
b.   Mencatat syarat – syarat perorangan yang penting untuk masing – masing jabatan.
c.    Mencatat tanggung jawab orang yang memegang jabatan.
d.   Mencatat beberapa kondisi kerja pegawai yang bersangkutan.
Keterangan – keterangan tipe pegawai yang cocok untuk memangku suatu jabatan diantaranya sebagai berikut.
a.    Jenis kelamin.
b.    Keadaan fisik pegawai.
c.    Emosi pegawai.
d.   Mental pegawai.
e.    Syarat-syarat pendidikan.
f.     Temperamen pegawai.
g.    Karakter pegawai.
h.    Minat pegawai.
3.    Menyusun Struktur Organisasi
Tujuan suatu perusahaan menyusun struktur organisasi adalah sebagai berikut.
a.       Membedakan suatu tugas pekerjaan.
b.      Memberikan kemungkinan dilakukannya koordinasi atas tugas – tugas, sehingga kegiatan pekerjaannya akan lebih efektif.
c.       Menentukan batasan tanggung jawab dan wewenang yang dibutuhkan.
d.      Sebagai alat untuk menyokong dan mencerminkan pelaksanaan strategi usaha.
Dalam analisis yang terakhir, struktur organisasi meruakan suatu alat yang memberikan pegelompokkan kegiatan – kegiatan khusus dan pengelompokkan orang – orang untuk tujuan menerapkan manajemen kepegawaian.
4.      Menempatkan Orang – Orang Sesuai Jabatan dalam Organisasi
Untuk menempatkan orang – orang yang sesuai dengan jabatan di dalam organisasi terlebih dahulu harus diketahui sifatnya, keahliannya, dan keadaan pekerjaan yang bersangkutan. Hal tersebut penting sekali karena berhasil tidaknya seorang yang akan ditempatkan untuk melaksanakan tugasnya di dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh adanya kualifikasi dengan job specification.
Pertimbangan – pertimbangan di dalam menempatkan orang – orang sesuai dengan jabatan dalam organisasi yaitu sebagai berikut.
a.       Memperhatikan bakat – bakat khusus dan cita – cita mereka.
b.      Mengelompokkan orang – orang kemudian membagi kegiatan – kegiatannya.
Orang yang ditunjuk, sesuai dengan jabatan dalam organisasi harus ditangani dengan hati – hati, karena hal tersebut sangat penting untuk keberhasilan pekerjaan dalam pengorganisasian. Adapun tujuan dari menempatkan orang – orang dalam organisasi adalah memungkinkan sekelompok orang – orang yang disebut pegawai untuk bekerja secara bersama-sama dan efisien sebagai suatu kesatuan.
Pekerjaan seluruhnya dipisahkan melalui fungsi-fungsi agar supaya setiap individu dari kelompok kerja dapat melaksanakan sebagian dari pekerjaan seluruhnya dengan cara sebaik-baiknya. Pegawai adalah sangat penting sekali dalam pengorganisasian, sebab pegawai dapat membangun atau dapat juga merusak setiap struktur organisasi. Oleh sebab itu, struktur oganisasi yang sehat adalah perlu sekali untuk meningkatkan prestasi dan produktivitas para pegawai.
5.      Mutasi dan Promosi
Mutasi adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar. Promosi adalah proses kegiatan pemindahan pegawai/karyawan dari suatu jabatan kepada jabatan lain yang lebih tinggi.

Tujuan mutasi yaitu.
a.       Persiapan untuk promosi.
b.      Mengusahakan orang tepat pada tempat yang tepat.
c.       Meningkatkan kerja sama kelompok.
d.      Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja.
e.       Menciptakan persaingan sehat.
f.       Agar dapat saling mengganti.
g.      Mengurangi labour turn over.
Pertimbangan dalam promosi adalah sebagai berikut.
a.       Perlu diperhatikan syarat-syarat tertentu seperti pengalaman, tingkat pendidikan, loyalitas, kejujuran dan sebagainya.
b.      Agar dalam pelanksanaan promosi moral yang tinggi selalu terjaga, maka hendaknya dapat ditetapkan syarat –syarat promosi secara tegas dan jelas.
c.       Agar promosi yang dilakukan tidak terjadi kesalahan maka evaluasi harus dilakukan secara rutin, lengkap, dan objektif.
d.      Dalam promosi sering dipersoalkan perlu tidaknya senioritas dan ambisi ditetapkan sebagai syarat untuk promosi.
e.       Mempersiapkan calon – calon yang akan dipromosiakan hendaknya dilakukan jauh sebelumnya, sehingga bilamana sewaktu-waktu diperlukan telah siap dengan orang-orang yang tepat.
6.        Pelatihan
Pelatihan atau training adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk dapat memperbaiki dan memperkembangkan sifat tingkah laku, ketermapilan dan pengetahuan dari para karyawannya, sesuai dengan keinginan dari perusahaan yang bersangkutan.
Proses pelatihan dilaksanakan setelah terjadi pengankatan karyawan, sebab latihan hanya diberikan pada karyawan dari perusahaan yang bersangkutan. Memang latihan ada kalanya diberikan, setelah karyawan tersebut ditetapkan dan ditugaskan, tetapi ada kalanya latihan diberikan kepada karyawan sebelum ditempatkan dan ditugaskan. Hal tersebut tergantung kebijaksanaan perusahaan bersangkutan yang menurut pertimbangannya lebih baik.
Ada beberapa sasaran yang ingin dicapai dengan mengadakan latiha, antara lain :
a.       Pekerjaan yang diharapkan lebih cepat dan lebih baik.
b.      Penggunaan bahan dapat lebih dihemat.
c.       Penggunaan peralatan dan mesin diharapkan lebih tahan lama.
d.      Angka kecelakaan diharapkan lebih kecil.
e.       Tanggung jawab diharapkan lebih besar.
f.       Biaya produksi diharapkan lebih rendah.
g.      Kelangsungan perusahaan diharapkan lebih terjamin.
Keuntugan – keuntungan yang dapat diperoleh setelah sasaran tercapai adalah sebagai berikut.
a.       Mengurangi pengawasan.
b.      Meningkatkan rasa harga diri.
c.       Meningkatkan kerja sama antara mereka.
d.      Memudahkan pelaksanaan promosi dan mutasi.
e.       Memudahkan pelaksanaan pendelegasian wewenang.
Beberapa contoh sistem pelatihan yaitu.
a.       Sistem magang.
b.      Sistem ceramah/kuliah.
c.       Sistem peragaan.
d.      Sistem bimbingan.
e.       Sistem latihan praktek.
f.       Sistem diskusi.
g.      Sistem permainan.
h.      Sistem kombinasi.
G.      Pandangan Islam
Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan istimewa dan menempati kedudukan tertinggi di antara makhluk lainnya, yakni menjadi khalifah (wakil) Tuhan di muka bumi (Q.S al-Baqarah/2: 30).
Ayat di atas dipertegas dengan ayat lainnya dalam (Q.S. al-An’am/6: 165
Islam menghendaki manusia berada pada tatanan yang tertinggi dan luhur. Oleh karena itu manusia dikaruniai akal, perasaan, dan tubuh yang sempurna. Ilam, melalui yat-ayat al-Qur’an telah mengisyaratkan tentang kesempurnaan diri manusia, seperti antara lain disebutkan dalam Q.S at-Tin/95: 4,
Kesempurnaan demikian dimaksudkan agar manusia menjadi individu yang dapat mengembangkan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya.
Dalam pengelolaan sumber daya manusia mengacu pada apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW didasarkan pada konsep Islam mengenai manusia itu sendiri. Konsep Pertama: Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Tuhan. Oleh karena itu segala kagiatan manusia harus merupakan bentuk ibadah, ibadah dalam arti luas, tidak hanya ibadah yang bersifat ritual. Setiap kegiatan manusia bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk mencari ke ridhoan Tuhan. Bermasyarakat yang baik adalah ibadah, bekerja dengan giat merupakan ibadah, bahkan tidur pun bisa bernilai ibadah. Konsep kedua: Manusia adalah khalifatullah fil adli-wakil Allah di bumi, yang bertugas memakmurkan bumi. Konsentrasi dari kedua konsep ini adalah segala kegiatan manusia akan dinilai dan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Dengan konsep tersebut islam mengusahakan sumber daya manusia untuk ikut memakmurkan bumi dalam lingkup pengabdian kepada Tuhan dengan memanfaatkan seoptimal mungkin potensi yang telah dianugerahkan oleh Tuhan.
Dalam hal recruitment & selection, beliau sangat mementingkan profesionalisme. Beliau bersabda, “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat (kehancuran)-nya.” (HR Bukhari dan Ahmad). Rasulullah juga bersabda. “Siapa yang mengangkat seseorang sebagai pegawai dari suatu kaum, padahal pada kaum itu terdapat seseorang yang diridhai Allah (cakap, soleh dan beriman) maka ia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. (HR al-Hakim).
Rasulullah sangat memperhatikan masalah remunerasi. Dalam hadis riwayat Abdur-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w.bersabda: “Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah upahnya.”Sedangkan dalam Hadis Riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar, bahwa Nabi bersabda: “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering.” Hasan Langgulung mengemukakan beberapa pemikirannya tentang strategi pendidikan Islam dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia diantaranya dapat di tempuh melalui dari dua model, yaitu strategi pendidikan yang bersifat makro dan strategi pendidikan yang bersifat mikro. Strategi yang bersifat makro terdiri dari tiga komponen utama, yaitu pertama, tujuan pendidikan Islam yang mencakup pembentukan insan shaleh dan masyarakat shaleh. Kedua, dasar-dasar pokok pendidikan Islam yang menjadi landasan kurikulum terdiri dari 8 aspek; keutuhan, keterpaduan, kesinambungan, keaslian, bersifat ilmiah, bersifat praktikal, kesetiakawanan, dan keterbukaan. Ketiga, prioritas dalam tindakan yang meliputi penyerapan semua anak-anak yang mencapai usia sekolah, kepelbagaian jalur perkembangan, meninjau kembali materi dan metode pendidikan, pengukuhan pendidikan agama, administrasi dan perencanaan, dan kerja sama regional dan antar negara di dalam dunia Islam. Sedangkan strategi yang bersifat mikro hanya terdiri dari satu komponen saja, yaitu tazkiyah al-nafs (pembersihan jiwa). Tazkiyah itu bertujuan membentuk tingkah laku baru yang dapat menyimbangkan roh, akal, dan badan seseorang Dalam hubungannya dengan organizational management, Rasulullah adalah manager yang piawai dalam mendelegasikan suatu tugas kepada para sahabatnya.Kemampuan pendelegasian yang baik ini dikarenakan beliau sangat mengenal karakter, potensi dan (minat) masing-masing sahabatnya. Ada yang menarik dalam sejarah Islam, Umar bin Khatab adalah seorang yang tinggi besar, kuat serta pandai berperang. Akan tetapi Umar tak pernah diangkat menjadi panglima perang. Justru Usamah, pemuda 16 tahun, pernah ditugaskan menjadi seorang panglima perang. Itu karena Rasulullah paham, bahwa selain memiliki kompetensi dalam berperang, Umar memiliki kompetensi sebagai seorang pemimpin (khalifah). Dan ia disiapkan untuk itu. Rasulullah juga telah mencontohkan implementasi Participative Management. Beliau kerap melibatkan para sahabatnya dalam pengambilan keputusan. Contoh yang monumental tentang manajemen partisipatif ini bisa dilihat dari keberhasilan Rasul dan sahabat dalam perang Khandaq. Di samping itu, Rasulullah juga sangat piawai dalam memberikan motivasi kepada sahabatnya secara tepat sesuai keadaan sahabatnya. Beliau tidak hanya memotivasi untuk masalah akhirat saja, Beliau juga memotivasi para sahabatnya untuk selalu optimal di semua posisi dan peran kehidupan masing-masing. Yang menarik adalah Rasulullah memberikan perhatian yang istimewa kepada semua sahabatnya, sehingga diriwayatkan bahwa setiap sahabat merasa bahwa dia adalah orang yang paling diperhatikan dan dicintai Rasul-Nya. Inilah salah satu bentuk immaterial compensation yang dicontohkan oleh Rasulullah. Pada praktiknya, Rasulullah tidak hanya sebagai seorang manager, beliau adalah seorang leader. Dan lebih dari itu, beliau tidak hanya menjadi seorang leader, tetapi leader yang mampu mencetak leader-leader unggul. Hal ini bisa dilihat dari jejak khulafaur rasyidin dan semua sahabatnya (Langgulung, 2003) .



BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1.   Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu rangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif, serta didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata-mata menjadi sumber daya bisnis.
2.   Peranan MSDM adalah mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang meliputi beberapa hal seperti menetapkan jumlah kualitas, seleksi dan penetapan pegawai; rekruitmen karyawan; menetapkan program kesejahteraan, pengembangan dan promosi; membuat perkiraan kebutuhan pegawai di masa depan; memperkirakan kondisi ekonomi; memantau perkembangan UU ketenagakerjaan; memberikan kesempatan pendidikan dan latihan; mengatur mutasi; dan mengatur pension.
3.   Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemutusan hubungan kerja.
4.   Pendekatan dalam manajemen sumber daya manusia terdiri atas tiga yaitu Pendekatan Mekanis, Pendekatan Paternalisme, dan, Pendekatan Sistem Sosial.
5.   Proses tahapan manajemen sumber daya manusia terbagi atas recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development (pengembangan).
6.   Untuk mengelola sumber daya manusia dimulai dari membuat analisis pekerjaan, menyusun amalisis jabatan, menyusun struktur organisasi, menempatkan orang-orang sesuai jabatan atau organisasi, mutasi dan promo hingga pelatihan.
7.   Sumber daya manusia merupakan kekuatan terbesar dalam pengolahan seluruh resources yang ada dimuka bumi, karena pada dasarnya seluruh ciptaan Allah yang ada dimuka bumi ini sengaja diciptakan oleh Allah untuk kemaslahatan umat manusia .Oleh karena itu sumber daya yang ada ini harus dikelola dengan benar karena itu merupakan amanah yang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Untuk mendapatkan pengelolaan yang baik ilmu sangatlah diperlukan untuk menopang pemberdayaan dan optimalisasi manfaat sumber daya yang ada. Di dalam surah Ar-Rohman ayat ke 33, Allah telah menganjurkan manusia untuk menuntut ilmu seluas-luasnya tanpa batas dalam rangka membuktikan kemahakuasaan Allah SWT
B.       Saran
            Beberapa tanggapan dan masukkan dari semua pihak sangat kami harapkan untuk memperbaiki maupun mengoreksi makalah ini agar menjadi sesuatu bahan bacaan yang dapat member manfaat bagi pembaca.


DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Johar & A. Fauzi. 2007. Aplikasi Excel dalam Aspek Kuantitatif Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi Revisi 2008). Jakarta: Depag Hal: 89-90.
Griffin, Ricky. 2004. Manajemen, Edisi 7. Jakarta: Erlangga.
Iskandar,Yan SE. 2014. Diunduh pada tanggal 12 juni 2015, pukul 21:30 WITA dari:http://www.academia.edu/9917399/MAKALAH_MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MANUSIA
Langgulung, Hasan. 2003. Peralihan Paradigma dalam Pendidikan Islam dan Sains Sosial, Cet I. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Manullang, M. 2005. Dasar – Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada Uneversity Press.

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke 13. Jakarta: Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar