TUGAS
MATA KULIAH
KEWIRAUSAHAAN
MANAJEMEN
PEMASARAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
NUR
AZIZAH
RAHMA
REZQI
RIFQA
CHOIRUNNISA
NURHIKMA
SARI
SONIA
PURNAMA ARSAN
RAHMAWATI
Dosen : St. Fatimah,
SE., MM.
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA
– GOWA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perusahaan dalam
menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun
barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu
perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh
konsumen. Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk
diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran
pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu
pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk.
Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk
menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Dalam konsep
pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran di dalam
merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk,
harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting
guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan
perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat
merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada
konsumen. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh
menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam
memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya
akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun
juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang
bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan
kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga
(price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya
memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran
dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak
konsumen yang dituju.
B.
Rumusan
Masalah
- Pengertian
Pemasaran?
- Apa
ruang lingkup pemasaran?
- Apa
saja konsep-konsep dasar dalam pemasaran?
- Apa
tugas yang diperlukan untuk manajemen pemasaran yang berhasil?
- Bagaimana
strategi pemasaran dalam Islam?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
pengertian pemasaran
2. Mengetahui
ruang lingkup pemasaran
3. Mengetahui
konsep-konsep dasar dalam pemasaran
4. Mengetahui
tugas untuk menajemen pemasaran yang berhasil
5. Mengetahui
strategi pemasaran dalam islam
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pemasaran yaitu suatu proses social yang di dalamnya
berupa individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan (need)
dan inginkan (want) dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dengan pihak lain. Sedangkan beberapa definisi mengenai
pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui
proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran
adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai
pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu
manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran
adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan
organisasi.
B.
Pengertian
Bauran Pemasaran
Pengertian
marketing mix menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Principles of
Marketing, adalah : “Marketing mix is the set of marketing foola that the firm
uses to pursite its marketing objectives in the target market”. Dari definisi
diatas menerangkan bahwa marketing mix/bauran pemasaran merupakan kombinasi dan
empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat
dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin. Variabel-variabel tersebut
dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok utama yang dikenal dengan 4 P yaitu
:
a. Product
(Produk)
b. Price
(Harga)
c. Promotion
(Promosi)
d. Place
(Tempat)
Karena pemasaran
bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus
berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang
selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process
(Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu
Purple Cow.[1]
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli
pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam
membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu. Pandangan ahli
ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk
diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik
seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet
pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit
diimplementasikan diluar dunia internet.
Secara garis
besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui penjelasan
masing-masing sebagai berikut :
a.
Product
(Produk)
Definisi produk
menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing that can be offered to a
market to satisfy a want or need” . Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan
ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Secara luas produk adalah sekelompok
sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) didalamnya
sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan
pelayanan yang diberikan produsen dan pengecer yang dapat diterima oleh
konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau
kebutuhan-kebutuhan konsumen.
b.
Price
(Harga)
Definisi harga
menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a
product or service. More broadly, price is the sum of all the value that
consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa.
Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen
untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or
goods needed to acquire some combination of another goods and its companying
services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang
dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang
lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran
pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu
tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga
merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
c. Promotion (Promosi)
Promosi adalah
suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah
sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal
sehingga mejadi membeli dan tetap mengingat produk tersebut. Menurut Kotler
yang dimaksud dengan promosi adalah : “Promotion includes all the activities the
company undertakes to communicate and promote its product the target market”.
Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
1.
Advertising (Periklanan)
Suatu promosi
barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang
diketahui.
2.
Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan
perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk
melakukan penjualan sekaligus.
3.
Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan
yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk
atau jasa suatu perusahaan.
4.
Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan
pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan
disebarluaskan oleh media komunikasi.
d. Place (Tempat atau distribusi)
Definisi menurut
Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes
to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan
tersedia untuk konsumen sasaran. Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang
digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang
bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana
hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa
sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi
pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan
organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam
proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.
Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk
menjangkau populasi yang tersebar luas. Sebagai salah satu variabel marketing
mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu
perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat.
C.
Strategi
Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”[2] Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan
pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual
maupun potensial.[3] Berdasarkan definisi di atas,
proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang
akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1.
Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita
hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk
yang dihasilkan.
2.
Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan
yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai
kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk,
pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar
sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3.
Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga
produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi
beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut :
1.
Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing
dan masyarakat
2.
Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik
dan sosial/budaya.
Berikut ini
adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran :
·
Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
·
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen
(customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the
customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa
yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa
pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus
kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang
berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen
(tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di
dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
Konsep-konsep
Pemasaran Pemasaran dapat lebih mudah dipahami dengan mengerti beberapa elemen
inti dari pemasaran. Secara konseptual, pemasaran merupakan sebuah falsafah
bisnis yang menyadari pentingnya keterlibatan seluruh elemen organisasi dalam
proses pemenuhan kebutuhan.dan keinginan konsumen sekaligus memenuhi
tujuan-tujuan organisasi.
Langkah-langkah
yang diperlukan untuk mengaplikasikan konsepsi pemasaran:
1.
Menggali informasi
mengenai pasar, potensial maupun aktual. Sudah tersediakah barang/jasa yang
mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar? Bagaimana perusahaan dapat
meningkatkan kemampuan produknya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen?
2.
Merancang dan
mengembangkan program pemasaran
a. menyediakan
produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
b. menetapkan
harga produk yang dapat diterima oleh pasar
c. mengkomunikasikan
produk kepada konsumen untuk memposisikan produk di pikiran konsumen
d. memberikan
jaminan bahwa konsumen dapat memperoleh produk di saat yang tepat dan di tempat
yang tepat pula.
3.
Mengevaluasi melalui
proses penggalian informasi mengenai erektivitas program-program pemasaran
perusahaan. Aktivitas-aktivitas pemasaran seharusnya dilaksanakan dengan
mempertimbangkan efisiensi, efektivitas, dan tanggung jawab sosial pemasaran.
Di
dalam khasanah pemasaran terdapat lima konsep yang mendasari aktivitas
pemasaran perusahaan: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, dan konsep pemasaran sosial.
a. Konsep
Produksi
Konsep
produksi meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang
tersedia di mana-mana dan dengan harga murah. (The production concept holds
that consumers will prefer products that are widely available and inexpensive.)
b. Konsep
Produk
Konsep produk meyakini
bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang menawarkan kualitas yang
baik, kinerja, atau fitur-fitur yang inovatif. (The product concept holds that
consumers will favor those products that offer the most quality, performance,
or innovative features.)
c. Konsep
Penjualan
Konsep
penjualan meyakini bahwa bila konsumen dan pelaku bisnis dibiarkan saja, maka
mereka tidak akan membeli dalam jumlah yang memadai produk-produk perusahaan.
Perusahaan haruslah melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. (The
selling concept holds that consumers and businesses, if left alone, will
ordinarily not buy enough of the organization’s products. The organization
must, therefore, undertake an aggressive selling and promotion effort.) Konsep
Pemasaran Konsep pemasaran meyakini bahwa kunci untuk mencapai tujuan
perusahaan mencakup usaha perusahaan untuk menjadi lebih efektif daripada para
pesaingnya dalam hal menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan kepada
pasar sasaran yang ditetapkan nilai manfaat bagi konsumen (The marketing
concept holds that the key to achieving its organizational goals consists of
the company being more effective than competitors in creating, delivering, and
communicating customer value to its chosen target markets.)
d.
Konsep Pemasaran Sosial
Konsep
pemasaran sosial meyakini bahwa tugas perusahaan adalah menetapkan kebutuhan,
keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada para pesaing dengan
cara-cara yang menjaga atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
(The social Marketing concept holds that the organization’s task is to
determine the needs, wants, and interests of target markets and to deliver the
desired satisfactions more effectively and efficiently than competitors in a
way that preserves or enhances the consumer’s and the society’s well-being.)
D. Ruang lingkup manajemen
pemasaran
Pada umumnya ruang lingkup manajemen pemasaran
meliputi:
1. Falsafah
manajemen pemasaran yang mencakup konsep dan proses pemasaran serta tugas-tugas
manajemen pemasaran.
2. Faktor
lingkungan pemasaran merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan pimpinan
perusahaan.
3. Analisis
pasar yang mencakup ciri-ciri dari masing-masing jenis pasar, analisis produk,
analisis produk, analisis konsumen, analisis persaingan dan analisis kesempatan
pasar.
4. Pemilihan
sasaran (target) pasar, yang mencakup dimensi pasar konsumen, perilaku
konsumen, segmentasi pasar dan kriteria yang digunakan, peramalan potensi
sasaran pasar dan penentuan wilayah pasar/penjualan.
5. Kebijakan
dan strategi produk, yang mencakup strategi, pengembangan produk, strategi
produk baru, startegi lini produk, dan strategi acuan produk (product mix).
6. Kebijakan
dan strategi penyaluran, yang mencakup strategi penyaluran distribusi dan
strategi distribusi fisik.
7. Organisasi
pemasaran, yang mencakup tujuan perusahaan dan tujuan bidang pemasaran,
struktur organisasi pemasaran, proses dan iklim perilaku organisasi
pemasaran.
E.
Konsep
Inti pemasaran
Di dalam buku manajemen pemasaran (Philip Kotler 2002)
menjelaskan beberapa Konsep inti dari Pemasaran, dimana konsep tersebut terbagi
menjadi 5 bagian. Agar dapat lebih memahami pengertian akan definisi pemasaran
mari kita lihat konsep inti dari pemasaran yang terdiri dari:
1. Pasar
Sasaran dan Segmentasi
Pasar
adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari sebuah produk. Para
pembeli ini memiliki kebutuhan atau keinginan yang sama dapat dipuaskan lewat
pertukaran dan hubungan. Ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang
menunjukkan kebutuhan, memiliki sumber daya untuk terlibat dalam pertukaran,
dan mau menawarkan sumber-sumber daya itu dalam pertukaran yang mereka inginkan.Jarang
seseorang dapat memuaskan orang di pasar. Contohnya tidak semua orang menyukai
minuman ringan, ruangan hotel, restoran, mobil, perguruan tinggi, dan film yang
sama. Oleh karena itu, para pemasar memulai dengan segmentasi (pembagian)
pasar. Mereka mengidentifikasi dan membedakan kelompok- kelompok pembeli yang
mungkin lebih menyukai berbagai produk dan bauran pemasaran. Segmen pasar dapat
diidentifikasikan dengan memeriksa perbedaan-perbedaan demografis, psikografis,
dan perilaku di kalangan para pembeli. Selanjutnya perusahaan memutuskan segmen
mana yang menyajikan peluang yang lebih besar.
2. Kebutuhan,
keinginan, dan permintaan
Konsep
paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan
manusia adalah pernyataan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan meliputi
kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, kehangatan dan rasa aman,
kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang, serta kebutuhan
individual akan pengetahuan dan ekpresi diri. Kebutuhan-kebutuhan ini tidak
diciptakan oleh pemasar, mereka merupakan bagian mendasar dari diri manusia.
Keinginan
adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang.
Keinginan digambarkan dalam bentuk objek yang akan memuaskan kebutuhan.
Permintaan
adalah keinginan akan produk-produk yang didukung oleh kemampuan untuk
membayar. Banyak orang yang menginginkan sebuah rumah mewah, hanya sedikit yang
mampu dan membelinya. Perusahaan harus mengukur bukan saja berapa banyak orang
menginginkan produk mereka melainkan juga berapa banyak yang benar-benar mau
dan mampu membelinya.
3. Produk dan
jasa
Produk
adalah segala sesuatu yang dapa ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan. Konsep produk tidak hanya terbatas pada objek fisik, segala
sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan disebut produk. Selain barang nyata,
produk meliputi jasa, yang merupakan aktivitas atau manfaat yang ditawarkan
untuk dijual, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat pada
kepemilikan apapun.
4. Nilai,
kepuasan, dan mutu
Nilai
pelanggan merupakan selisih antara nilai yang diperoleh pelanggan dengan
memiliki dan menggunakan suatu produk, dengan biaya yang dikeluarkannya untuk
memperoleh produk tersebut. Kepuasan pelanggan bergantung pada perkiraan
kinerja produk dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan pembeli. Jika
kinerja produk jauh lebih rendah dari harapan pelanggan, pembeli tidak
terpuaskan. Jika kinerja melebihi yang diharapkan, pembeli lebih senang.
Pelanggan yang merasa puas akan kembali membeli, dan mereka akan memberi tahu
yang lain tentang pengalaman baik mereka dengan produk tersebut. Kuncinya
adalah menyesuaikan harapan pelanggan dengan kinerja perusahaan. Perusahaan
yang pintar bermaksud untuk memuaskan pelanggan dengan hanya menjanjikan apa
yang mereka berikan, kemudian lebih banyak dari apa yang mereka janjikan.
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan kualitas. Dalam arti sempit, mutu
dapat didefinisikan sebagai “tanpa cacat”, tetapi kebanyakan perusahaan yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan melangkah melewati definisi mutu yang
sempit ini. Sejalan dengan itu, The American Society For Quality Control
(lembaga pengendalian mutu di AS) mendefinisikan mutu sebagai sifat dan
karakteristik total dari sebuah produk atau jasa yang berhubungan dengan
kemampuannya memuaskan kebutuhan pelanggan.
5. Pertukaran,
transaksi dan hubungan
Pertukaran
adalah suatu tindakan untuk memperoleh objek yang diharapkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya. Pertukaran hanyalah salah satu
dari banyak cara manusia untuk memperoleh objek yang mereka harapkan. Jika
pertukaran merupakan konsep inti pemasaran, sebuah transaksi, adalah unit
ukuran pemasaran. Transaksi pemasaran merupakan bagian dari gagasan yang lebih
besar mengenai hubungan pemasaran. Lebih sekedar menciptakan
transaksi-transaksi jangka pendek, pemasar harus membangun hubungan jangka
panjang dengan pelanggan yang berharga, distributor, dealer, dan pemasok. Jadi
hubungan pemasaran adalah suatu proses dalam menciptakan, memelihara, dan
meningkatkan hubungan timbal balik dengan pelanggan dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya.
Tugas
yang dilakukan untuk mencapai strategi pemasaran yang berhasil, yaitu:
§ Mengembangkan
strategi dan rencana pemasaran
§ Menangkap
pemahaman pemasaran
§ Berhubungan
dengan pelanggan
§ Membangun
merek yang kuat
§ Membentuk
penawaran pasar
§ Menghantarkan
nilai
§ Mengkomunikasikan
nilai
§ Menciptakan
pertumbuhan jangka panjang
F.
Strategi
Pemasaran Dalam Islam
MA. Mannan (1992:369) dalam bukunya Ekonomi Islam
“Teori & Praktek” menjelaskan bahwa Islam memberikan suatu sintesis dan
rencana yang dapat direalisasikan melalui rangsangan dan bimbingan. Perencanaan
tidak lain daripada memanfaatkan “karunia Allah” secara sistematik untuk
mencapai tujuan tertentu, dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dan nilai
kehidupan yang berubah-ubah dalam arti yang lebih luas, perencanaan menyangkut
persiapan menyusun rancangan untuk setiap kegiatan ekonomi. Konsep modern
tentang perencanaan, yang harus dipahami dalam arti terbatas, diakui dalam
Islam. Karena perencanaan seperti itu mencakup pemanfaatan sumber yang
disediakan oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya untuk kehidupan dan kesenangan
manusia.
Meskipun belum diperoleh bukti tentang adanya sesuatu pembahasan sistematik
tentang masalah tersebut, namun berbagai perintah dalam Al —quran dan Sunnah
menegaskan hal mi. Dalam Al-Qur’ an tercantum: (Q.S. Al .Jumu ‘ah, 62:10)
Artinya:
“Apabila telah ditunaikan sembahyang maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
(Q.S. Al .Jumu ‘ah, 62:10)
Dalam ayat diatas dapat dijelaskan makna dalam kata
“carilah karunia Allah” yang digunakan didalamnya dimaksudkan untuk segala
usaha halal yang melibatkan orang untuk memenuhi kebutuhannya.
Disamping itu di dalam pelaksanaan rencana pemasaran
dalam Islam kita tergantung pada prinsip syarikat (kerjasama) yang telah diakui
secara universal (MA. Mannan, 1992 371) ini berarti bahwa pelaksanaan
perencanaan dilaksanakan melalui partisipasi sektor pemerintah dan swasta atas
dasar kemitraan, yaitu dapat terlaksana melalui prinsip abadi mudhorobah,
dimana tenaga kerja dan pemilik modal dapat disatukan sebagai mitra. Dalam arti
dengan mempraktekkan prinsip mudhorobah dan dengan mengkombinasikan berbagai
unit produksi maka proyek industri, perdagangan dan pertanian dalam kerangka
perencanaan dapat diterapkan atas dasar prinsip tersebut. Pendapatan yang
dihasilkan oleh usaha seperti itu dapat dibagi secara sebanding setelah
dikurangi dengan segala pengeluaran yang sah.
Di Dalam sistem perencanaan Islam, kemungkinan rugi sangat kecil karena sebagai
hasil kerjasama antara sektor pemerintahan dan swasta maka adanya investasi
yang sehat akan mendorong kelancaran arus kemajuan ekonomi menjadi lebih
banyak.
Dan dalam melaksanakan kegiatan pemasarari sudah barang tentu lebih dahulu
menyusun perencanaan strategis yang disusun memberi arah terhadap kegiatan
perusahaan yang menyeluruh harus didukung dengan rencana pelaksanaan yang lebih
rinci dalam bidang-bidang kegiatan yang terdapat dalam perusahaan.
Di dalam Islam bukanlah suatu larangan, bila hamba-hambanya mempunyai rencana
atau keinginan untuk berhasil dalam usahanya. Namun dengan syarat rencana itu
tidak bertentangan dengan ajaran (syariat) Islam.
Ditandaskan
dalam Al- Qur’an: Q.S. An-Najm, 53:24-25
Artinya: “Atau
apakah manusia akan mendapat segala yang diciptakannya ? Tidak, maka hanya bagi
Allah kehidupan akherat dan kehidupan dunia (Q.S. An-Najm, 53:24-25)
Dari kedua ayat tersebut diatas bila dihubungkan
dengan strategi pemasaran, maka kegiatan strategi (rencana) pemasaran merupakan
suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran
seperti yang diharapkan untuk mencapai keberhasilan dan dimana sudah menjadi
sunnatullah bahwa apapun yang sudah kita rencanakan, berhasil atau tidaknya
pada ketentuan Tuhan (Allah). Dan didalam pelaksanaan suatu perencanaan dalam
Islam haruslah bergerak kearah suatu sintesis yang wajar antara pertumbuhan
ekonomi dengan keadilan sosial melalui penetapan kebijaksanaan yang pragmatik,
namun konsisten dengan jiwa Islam yang mana tidak terlepas dengan tuntunan
al-Quran dan Hadits, juga sesuai dengan kode etik ekonomi Islam.
Disamping itu didalam kegiatan perdagangan (muamalah), Islam melarang adanya unsur manipulasi (penipuan), sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang dikutip oleh MA. Mannan (1997:296) yang artinya: ”Jauhkanlah dirimu dari banyak bersumpah dalam penjualan, karena sesungguhnya ía memanipulasi (iklan dagang) kemudian menghilangkan keberkahan. ”(HR. Muslim, An-Nasa’i dan lhnu Majah).
Disamping itu didalam kegiatan perdagangan (muamalah), Islam melarang adanya unsur manipulasi (penipuan), sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang dikutip oleh MA. Mannan (1997:296) yang artinya: ”Jauhkanlah dirimu dari banyak bersumpah dalam penjualan, karena sesungguhnya ía memanipulasi (iklan dagang) kemudian menghilangkan keberkahan. ”(HR. Muslim, An-Nasa’i dan lhnu Majah).
Islam menganjurkan pada umatnya dalam memasarkan atau mempromosikan produk dan
menetapkan harga tdak boleh berbohong harus berkata jujur (benar). Oleh sebab
itu, salah satu karakter berdagang yang terpenting dan diridhoi oleh Allah SWT
adalah kebenaran. Sebagaimana dituangkan dalam hadits (Qardhawi, 1997:175) yang
artinya: Pedagang yang benar dan terpercaya bergabung dengan para Nabi,
orang-orang benar (siddiqin), dan para syuhada’ di Surga. (HR. Turmudzi).
Pada dasarnya ada tiga unsur etika yang harus dilaksanakan oleh seorang produsen muslim yaitu bersifat jujur, amanat dan nasehat. Jujur yang dimaksud disini adalah tidak ada unsur penipuan misalkan dalam promosi/harga. Amanat dan nasehat bahwa seorang produsen dipercaya memberikan yang terbaik dalam produksinya, sehingga membawa kebaikan dalam penggunaannya (Qardhawi, 1997:l75).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan di
atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemasaran
yaitu suatu proses social yang di dalamnya berupa individu dan kelompok untuk
mendapatkan apa yang mereka butuhkan (need) dan inginkan (want) dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dengan pihak
lain
2.
Ruang lingkup dari
sistem pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif
mungkin terdiri dari 4 variabel yaitu Product (Produk), Price (Harga),
Promotion (Promosi) dan Place (Tempat)
3.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan
4.
Tugas dari pemasaran yang berhasil mencakup penguasaan
pasar, pelanggan
DAFTAR PUSTAKA
Assauri
Sofjan.Manajemen Pemasaran.Cet XI: Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2011

Tidak ada komentar:
Posting Komentar