MAKALAH KELOMPOK
“BUSINESS
PLAN/PERENCANAAN BISNIS”
OLEH :
KELOMPOK II
Muh. Ihsan H.
Eva Restika
Fitrahmillah Al Ahmad
Nurjannah
Nurfadillah
Pratiwi Ningsi
Dosen : St. Fatimah,
SE., MM.
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA
– GOWA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan dan
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Kewirausahaan “Business Plan/perencanaan Bisnis”. Tak
lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang
berderang seperti sekarang ini.
Tugas
Makalah Kewirausahaan “Business Plan/perencanaan
Bisnis” ini disusun sebagai salah satu penunjang nilai yang diberikan oleh
dosen dalam proses perkuliahan. Semua hasil diskusi kelompok kami telah
terlampir dalam makalah ini.
Tugas
Makalah Kewirausahaan “Business Plan/perencanaan
Bisnis” ini mengalami banyak kendala dalam pembuatannya. Oleh sebab itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen maupun teman-teman sekalian yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir
kata “tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari akan banyaknya
kekurangan dalam penyusunan jurnal
lengkap ini. Dan demi kesempurnaan penyusunan Tugas Makalah Kewirausahaan “Business Plan/perencanaan Bisnis”
selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari pembaca.
Wassalam.
Samata-Gowa, Juni 2015
DAFTAR ISI
Sampul Depan
Kata Pengantar
i
Daftar isi
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1
Latar
Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN
Pengertian Business
Manfaat Business Plan
Langkah – Langkah
Membuat Business Plan
Elemen Dari Business Plan
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebelum istilah wirausaha sepopuler
seperti saat ini, dulu seing kali kita dengar istilah “Wiraswasta”.
Istilah wiraswasta berasal dari kata wira (yang berarti utama, gagah,
berani, luhur, teladan dan pejuang), swa (yang bermakna sendiri), dan sta
(yang berarti berdiri).
Jadi, wiraswasta
(entrepreneur) adalah perjuang yang utama, gagah, luhur, berani, dan layak
menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri di atas kaki
sendiri. (http:www.pembelajar.com).
Bembahas mengenai business plan atau perencanaan bisnis,
mau tidak mau kita harus memulainya dari arti penting atau tujuan business plan tersebut dibuat. dan berikut ini, saya akan mengajak anda
lebih memahami mengapa pembuatan perencanaan usaha menjadi suatu hal yang
mutlak diperlukan bagi anda yang akan memulai sebuah usaha.
Beberapa
pengertian tentang business plan
diungkapkan antara lain oleh Hisrich and Peters yang mengatakan bahwa : “The business plan is a written document
prepared by the entrepeneur that describe all the relevant external and
internal elements involved in starting a new venture.” (Hisrich,Peter, 1995:113). Disisi lain, business plan disedinisikan sebagai “Business plan is a detailed study of the
organization’s activities, which highlights where the organization has been,
where it is owe and where it might get to in the future, and incorporates an
action program to achieve these results.” (M.Coulthard, A.Howell,G.Clarke, 1999:3).
Dari kedua
defini diatas dan sekian banyak lagi defini business
plan, dapat di rangkum bahwa business
plan atau perencanaan bisnis merupakan penelitian mengenai kegiatan
organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen
perencanaan.Perencanaan bisnis/business
plan merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang
akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang
dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat
hubungannya dengan wirausaha, sebab perencanaan bisnis ini dibuat agar hasil
penciptaan usaha yang dibuat mendekati dengan kenyataannya. Diharapkan dengan
perencanaan bisnis yang baik maka perencanaan dengan kenyataannya memiliki
perbedaan yang cukup kecil. Karena itu perencanaan bisnis ini dapat digunakan
sebagai pedoman penciptaan usaha. Pengertian lainnya, Business plan
merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis
untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan
dan menarik bagi penyandang dana. Business
plan merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan atau
pengusaha untuk manfaatkan peluang – peluang usaha (business opportunites) yang
terdapat dilingkungan eksternal perusahaan, menjelaskan keunggulan bersaing
(competitive advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang haruus
dilakukan untuk menjdikan peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha
yang nyata.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud business?
2. Apa manfaat dari business plan?
3. Apa langkah – langkah dalam membuat business plan ?
4. Apa elemen dari business plan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan business.
2. Menjelaskan manfaat
dari business plan.
3. Menjelaskan langkah –
langkah dalam membuat business plan.
4. Menjelaskan elemen
dari business plan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk menjabarkan apa itu bisnis dan manfaat bisnis serta apa tujuan
dari bisnis itu. Sehingga dengan adanya makalah ini pembaa dapat menambah
pengetahunnya mengenai masalah tentang bisnis maupun dapat dijadikan bahan
tukar – menukar pendapat bahkan saran membangun untuk semakin memperluas
pengetahuan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Business
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis
kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy
yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.
Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan.
Perencanaan bisnis merupakan pedoman untuk mempertajam
rencana-rencana yang diharapkan, karena di dalam perencanaan bisnis ini dapat
diketahui posisi perusahaan saat ini, arah dan tujuan perusahaan, dan cara
mencapai sasaran yang ingin dicapai.
Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang
wirausaha harus menyususn Business Plan. Business Plan merupakan suatu dokumen
yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang
atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi
penyandang saran. Pengertian lain dari business plan adalah sebuah selling
document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada
penyandang dana potensial.
Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 : 198)
mendefinisikan Business Plan sebagai dokumen yang disediakan oleh enterpreuner
yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa
depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang manajerial,
keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang
jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan
juga berisi tentang rincian profit, neraca pembayaran, proyeksi aliran kas
untuk dua tahun yang akan datang. Selain itu juga memuat pandangan dan ide dari
untuk dua tahun yang akan datang, pandangan dan ide dari anggota tim manajemen
serta menyangkut strategi dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai.
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan
oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsurunsur yang relevan baik internal
maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memualai suatu usaha. Isi dari
business plan sering merupakan perencanaan terpadu yang menyangkut pemasaran,
permodalan, manufacturing dan sumber daya manusia.
Di dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan analisis
kelayakan Usaha, hal ini dikarenakan aspek utama dalam melakukan usaha pertama
kali faktor kelayakan perlu diperhatikan dan merupakan hal yang cukup penting.
Perencanaan usaha diperlukan dalam kegiatan bisnis yang akan dilakukan maupun
yang sedang berjalan agar tetap berada dijalur yang benar sesuai dengan yang
direncanakan. Perencanaan usaha merupakan alat yang sangat penting bagi
pengusaha maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Perencanaan usaha
juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga. Ada
lingkup yang perlu dijelaskan, untuk menuju perencanaan usaha yang optimal.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki
oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan
kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan
imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun
tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif
yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi
pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis
seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan
dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang
atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan
singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis
(hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya
“bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh
aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian,
definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
B. Manfaat Business Plan
Manfaat
– manfaat yang dapat diambil dari penyusunan businees plan yang
baik.
1)
Membantu dalam mencari modal dan pinjaman kepada lembaga
keuangan pemberi kredit.
Businees plan bisa menggambarkan kesiapan calon Entrepreneur yang
terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon Entrepreneur
mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu terlihat dari seberapa
kompleks dan rinci business plan yang disusun.
Calon investor atau lembaga keuangan pemberi kredit akan
melihat kesiapan calon Entrepreneur dari business plan yang
mereka susun. Businees plana akan memperlihatkan apakah bisnis yang
sedang direncanakan tersebut realistis untuk dijalankan. Seberapa cepat
investasi yang ditanamkan akan mencapai break even point dan berapa lama
pay back period dari bisnis yang direncanakan. Pada business plan,
juga akan diketahui siapa saja yang terlibat langsung dari keberjalanan bisnis.
Siapa saja yang bermain dari segmen bisnis yang sama. Hal ini akan mengukur
seberapa besar resiko dari bisnis yang diusulkan. Seberapa panjang rantai pasok
dari bisnis. Hal ini juga mempengaruhi tingkat risiko bisnis. Bila semua aspek
tersebut memenuhi keinginan calon investor, bisa saja investor tersebut tanpa
ragu menanamkan modalnya ke dalam bisnis. Aspek-aspek utama seperti pay-back
period, break even point, dan internal rate of return umumnya
digunakan investor untuk mengetahui seberapa layak bisnis yang diajukan padanya
benar-benar layak dari segi finansial.
Namun demikian, bukan berarti calon investor tersebut akan
memberikan investasinya bila parameter-parameter kelayakan finansial terpenuhi.
Investor akan mencocokkan rencana Entrepreneur dalam memenuhi proyeksi
finansial yang dirancang. Apakah rencana pemasaran yang ada sudah menggambarkan
proyeksi finansial. Bagaimana rencana operasional dan sistem organisasi dari
bisnis yang diusulkan.
2)
Membantu dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha atau
berhenti
Layaknya rambu-rambu lalu lintas, business plan juga
bisa digunakan untuk memutuskan apakah bisnis yang sedang dijalani on the
track atau sesuai dengan yang direncanakan. Misalnya, apakah
parameter-parameter keuangan yang ada telah tercapai. Bila belum tercapai,
mengapa hal itu bisa terjadi. Bagian proses bisnis mana yang salah dan perlu
diperbaiki.
Melalui business plan, akan diketahui proses
pemasukan-pengeluaran bisnis yang sedang dijalani. Adakah dari pos-pos
pemasukan dan pengeluaran tersebut yang aneh atau ada ketidakefisienan dari
pos-pos pemasukan dan pengeluaran tersebut. Bila terdapat pos pengeluaran yang
bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan, Entrepreneur akan dengan mudah
melakukan penyesuaian.
Misalnya pada kurun waktu tertentu, pemasukan atau pengembalian
dari investasi yang ditanamkan investor tidak tercapai. Tentunya, Entrepreneur
akan melakukan evaluasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Di lain
pihak, Entrepreneur harus mempertanggung jawabkan keberlangsungan
usahanya kepada investor yang terlibat. Business plan dapat dijadikan
alat investor dalam mengevaluasi bisnis tersebut.
Keputusan-keputusan investor tersebut didasari oleh
parameter-parameter yang dirancang dalam business plan. Investor akan
memutuskan apakah kerja sama dapat dilanjutkan atau tidak. Bila kerja sama akan
dilanjutkan, apa saja evaluasi yang harus segera diimplementasikan oleh Entrepreneur.
Bila bisnis tampak kurang menjanjikan, investor berhak untuk memutuskan kerja
sama.
Selain itu, Entrepreneur juga bisa memutuskan apakah
keberlangsungan bisnis dapat memuaskan beberapa tahun mendatang. Entrepreneur
tersebut bisa memutuskan apakah bisnis dapat dilanjutkan. Entrepreneur
juga bisa memutuskan apa saja yang perlu diperbaiki demi mempertahankan bisnis.
3)
Membantu dalam mengembangkan ide bisnis
Business plan merupakan salah satu sarana sistematis dalam mempertajam
ide bisnis. Dengan bantuan business plan, ide-ide bisnis akan lebih
terencana dan sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan standar business
plan, akan diketahui siapa saja pasar atau konsumen potensial, bagaimana
proses pemasarannya, serta bagaimana proses operasional dari bisnis yang sedang
dijalani.
Pada perencanaan finansial, akan diketahui bagaimana
pemasukan dan pengeluaran yang paling optimal. Dengan bantuan komputer, akan
dapat disimulasikan posisi pos-pos keuangan yang dapat menghasilkan profit yang
tinggi bagi bisnis. Selain itu, tentu saja akan diketahui juga pos-pos bisnis
mana saja yang tidak memberikan keuntungan dan bahkan bisa menjadi beban bisnis.
Misalnya, bisnis yang sedang disusun adalah terkait dengan
ekspor-impor. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tentunya menjadi
faktor yang sangat penting. Melalui simulasi pada business plan
akan diketahui apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut masih layak
untuk dipertahankan dan dikembangkan. Apakah harga yang dikeluarkan ke pasar
masih kompetitif dan memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.
4)
Membantu dalam mengindetifikasi faktor-faktor penghambat
kesuksesan bisnis
Investasi pada sebuah bisnis seperti melakukan taruhan.
Taruhan akan investasi yang ditanamkan. Apakah uang yang ditanamkan akan
memberikan keuntungan maksimal atau menguap begitu saja. Melalui business
plan, akan diketahui secara jelas bagaimana proses bisnis yang dirancang.
Bagaimana pola pemasaran yang akan dilakukan, bagaimana proses operasionalnya,
serta bagaimana kelimpahan tanggung jawab dalam organisasi bisnis.
Bagaimana sebuah bisnis berkembang dan sukses atau bagaimana
sebuah bisnis menemui kegagalan dapat dilihat dari business plan yang
disusun. Seberapa baik business plan tersebut akan memberikan gambaran
faktor-faktor penentu keberhasilan bisnis.Apakah faktor-faktor tersebut telah
didefiniskan. Lalau bagaimana menghadapi faktor-faktor penghambat bisnis.
Apakah sudah direncanakan bagaimana proses penanggulangan faktor-faktor
penghambat tersebut. Bila faktor penghambat tersebut muncul, bagaimana respon
perusahaan terhadap penghambat tersebut.
5)
Menyediakan tujuan yang jelas untuk lingkungan internal
perusahaan maupun eksternal perusahaan
Gerak langkah perusahaan harus didefiniskan dengan jelas.
Apa saja tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Bagaimana
langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hal ini
tentu saja bermanfaat tidak saja untuk lingkungan internal perusahaan/bisnis
atau calon investor (lingkungan eksternal). Business plan memberikan
gambaran dan arah yang jelas terhadap pengelolaan bisnis. Selain itu, bagi
calon investor, business plan akan memberikan tujuan yang jelas serta
tingkat kelayakan bisnis. Hal ini tentu saja sangat penting untuk menarik minat
investor dalam menanamkan dananya seperti telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya.
6)
Menyediakan gambaran yang jelas tentang calon konsumen
potensial, pemasok, dan calon investor
Pada perencanaan pemasaran, dijelaskan bagaimana posisi
produk atau jasa relatif terhadap pesaing. Segmen pasar mana yang akan dibidik
oleh Entrepreneur. Hal ini sebenarnya berkaitan erat dengan
pendefinisian calon konsumen potensial. Seberapa dekat dan seberapa kompleks
konsumen yang hendak disasar. Bagaimana cara "merayu" mereka agar mau
membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Pada perencanaan operasional akan
didefinisikan siapa saja yang terlibat langsung dalam kegiatan opersional
bisnis. Siapa saja pemasok yang akan menjadi mitra strategis bisnis. Tentunya,
keberadaan pemasok menjadi sangat penting karena menentukan kelancaran bisnis
perusahaan.
C. Langkah – Langkah Membuat Business
Plan
1.
Pembukaan
Pembukaan pada plan / rencana bisnis. Jelaskan siapa yang
menulis, kapan dan untuk tujuan apa.
2.
Rangkuman
Berikan kisi-kisi dari rencana / plan bisnis Anda. Tuliskan
bagian ini terakhir setelah semua bagian dibuat.
3.
Strategic Overview
Tuliskan apa yang menjadi tujuan utama, dan kegiatan utama
dari rencana bisnisnya. Apa tujuan jangka panjang, strategi kunci dan tujuan
akhir.
4.
Status
Saat Ini
Rangkum apa yang sudah dicapai, performa keuangan, penjualan
dan teknis sampai saat ini. Perkenalkan siapa saja yang terlibat dalam bisnis
ini.
5.
Penawaran
Produk atau Jasa
Jelaskan secara singkat apa yang membuat produk Anda beda
dengan yang lain. Apa yang membuatnya spesial?
6.
Target Pasar
Tunjukkan siapa saja target pasar yang akan disasar. Berikan
profil pelanggan, segmen, trend dan juga kompetisi dibisnis ini.
7.
Strategi
Marketing dan Penjualan
Bagaiaman Anda akan menjual produk ini? Bagaimana akan
bersaing dengan pesaing dibidang yang sama? Berapa biaya marketingnya? dan
sebagainya.
8.
Teknologi
Berikan segala hal yang berkaitan degan teknologi dan
penelitian di usaha Anda.
9.
Operasional
Bagaimana operasional akan di handel, bagaimana
menjalankannya, berapa biaya dan sumber daya yang dibutuhkan.
10.
Proyeksi Keuangan
Berikan tabel sederhana tentang proyeksi keuangannya.
11.
Kebutuhan Pendanaan
Berapa tambahan pendanaan yang Anda butuhkan.
12.
Implemetasi
Berikan timeline pengerjaan, dan aksi yang dibutuhkan agar
rencana berjalan.
13.
Kesimpulan
Berikan alasan mengapa bisnis ini akan sukses, dan mengapa
perlu didukung.
D. Elemen Dari Business Plan
Rencana Bisnis (business plan) memiliki berbagai
elemen penting. Mengutip dari Business Incubator Centre-Universitas
Gunadarma, elemen yang dimaksud dan penjelasannya sebagai berikut:
1.
Ringkasan Eksekutif
Merupakan pintu masuk ke rencana
bisnis kita. Ringkasan sebaiknya hanya outline dan lebih menekankan pada
butir-butir utama saja.
2.
Tujuan.
Tetapkan tujuan kita, misal pangsa
pasar, penjualan, dan keuntungan. Yakinkan bahwa tujuan tersebut kongkrit, dan
terukur. Tujuan harus menunjukkan tingkat penjualan atau keuntungan, persentase
gross margin, laju pertumbuhan, atau pangsa pasar yang ingin diraih. Hindari
penggunaan tujuan yang tidak jelas, misal “menjadi yang terbaik” atau
pertumbuhan yang cepat, Kita sebaiknya menetapkan paling sedikit tiga tujuan.
3.
Pernyataan
Misi
Pernyataan misi mengekspresikan
tujuan tertinggi dari perusahaan kita, misalnya menyediakan layanan ke industri
tertentu, menyebarkan teknologi baru, atau meningkatkan pendidikan. Jika
perusahaan kita mempunyai misi, nyatakan secara sederhana dalam satu atau dua
kalimat.
4.
Perusahaan
Buat ringkasan perusahaan dengan
menjelaskan secara jelas apa yang dijual, melalui saluran distribusi apa, dan
dijual ke siapa/mana.
5.
Kepemilikan
Perusahaan
Jelaskan bentuk kepemilikan
perusahaan kita. Apakah partnership, sole proprietorship, atau corporation?
Publik atau perorangan?
6.
Sejarah Perusahaan
Sebutkan kapan perusahaan
didirirkan, oleh siapa, dan dengan tujuan apa. Bagaimana perusahaan berkembang
setelah itu? Dimana kita merelokasi kantor, mengembangkan lini produk atau
perubahan signifikan lainnya? Ingatlah untuk memasukkan informasi mengenai
penjualan, barang/jasa, dan pasar yang dilayani serta bagaiman hal-hal tadi
berubah atau berkembang sepanjang waktu. Jika perusahaan kita baru, nyatakan
mengapa kita memutuskan memulai berbisnis.
7.
Lokasi dan Fasilitas Perusahaan
Jelaskan dengan ringkas kantor dan
lokasi perusahaan, sifat dan fungsinya, luas, status penyewaan, dan informasi
mengenai fasilitas lainnya.
8.
Produk/Jasa
Paragraf ini merupakan ringkasan
barang dan jasa yang ditawarkan. Ringkasan kita harus point-point-nya saja. dan
menjelaskan barang dan jasa kita. Jelaskan bagaimana barang/jasa saling
melengkapi satu sama lain atau dijual bersamaan, jika ada.
9.
Deskripsi Barang dan Jasa
Buat List barang dan jasa secara
individual dan jelaskan bagaimana barang/jasa tersebut bermanfaat untuk
pelanggan.
10.
Karakteristik dan Perbandingan Kompetitif Barang/Jasa
Jelaskan karakteristik bersaing
utama dari barang/jasa kita. Mengapa orang-orang membeli barang/jasa kita
dibandingkan yang lain? Apakah kita menawarkan yang lebih baik untuk
karakteristik, harga,kualitas, atau pelayanannya? Jelaskan sifat penjualan yang
khas yang memberikan daya saing.
11.
Layanan Konsumen/Tindak Lanjut Layanan
Jelaskan bagaimana kita menawarkan
pelayanan terhadap barang/jasa yang kita jual. Jika perusahaan kita hanya
menawarkan jasa, rubahlah judul diatas dengan tindak lanjut layanannya dan
jelaskan bagaimana kita menyediakan dukungan terhadap pelanggan. Juga masukkan
jam operasi atau kebijakan garansi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Business plan bisa menggambarkan kesiapan calon
entrepreneur yang terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon
entrepreneur mengetahui bisnis yang sednag dirancang. Hal itu terlihat dari
seberapa komleks dan rinci business plan
yang disusun. Calon investor atau lembaga keuangan pemberi kredit akan melihat
kesiapan calon entrepreneur dari business
plan yang mereka susun. Business plan
akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut
realistis untuk dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
http://yaeldaa.blogspot.com/2011/12/manfaat-business-plan.html
library.binus.ac.id/eColls/.../2009-2-00837-SK%20Bab%202.pdf

Tidak ada komentar:
Posting Komentar